Wednesday, 25 March 2015

Waiwo Dive Resort

Dari dermaga sorong, speedboat yang kami sewa melaju cepat ke daratan yang cukup terpencil, Waiwo. Perlahan langit keruh di dermaga sorong berubah menjadi biru merona.


“Mungkin benar kapal ini adalah jurusan sorong to heaven hehe,” gumam saya ngawur.
Jika menaiki ferry, kapal akan berlabuh di pelabuhan Waisai, ibukota Raja Ampat. Namun, berhubung kapal sudah di charter,  kami langsung menuju tempat kami akan menghabiskan beberapa malam disini : Waiwo.
Pasir putih membingkai tepian pantai Waiwo. Beberapa meter dari bibir pantai, terlihat terumbu karang dan ikan-ikan berserakan. “Selamat datang di waiwo resort,” ujar Akbar, lelaki bugis yang menjadi kapten kapal kami.
“Resort ini satu-satunya milik pemda Raja ampat,” lanjut akbar
“Oh, saya pikir semuanya punya bule, mas. Untung ya masih ada satu yang punya lokal,” ujar saya.
“Ada satu lagi punya orang Indonesia, punya orang bali di pulau Mansuar. Selain itu, semua resort punya orang asing,” Akbar menambahkan.
Dermaga Waiwo
Dermaga Waiwo
Ternyata, Waiwo dive resort ini adalah resort yang ‘termurah’ di Raja Ampat. Satu malamnya sekitar 600 ribu untuk satu buah cottage yang bisa diisi dua orang. Eh, ini resort loh ya, bukan homestay. Kalau homestay, menurut teman saya di angka 100 ribu juga ada kok.
Dari dermaga, tidak terlihat para cottage karena banyak tertutup pohon, yang menjadikan resort ini sangat rindang dan alami. Ada banyak pohon kelapa yang tinggal bisa kita minta petikan oleh orang resort.
IMG_1707
Penginapannya di tepi pantai, tapi tidak terlihat karena terhalang pohon.
Ini kamarnya yang besar, ada 3 bed kecil dan 1 bed besar. Sorry gak foto dalemnya.
Ini kamarnya yang besar, ada 3 bed kecil dan 1 bed besar. Sorry gak foto dalemnya.
Sesampainya di resort, saya disambut oleh manajer resort ini. Mukanya sunda banget. Pas saya bilang saya dari Bandung, dia malah bilang, “Oh, si akang teh ti Bandung? Saya mah orang Cimahi!”
“Serius kang? Lah kok bisa kerjanya di raja ampat gini?” tanya saya heran.
“Ya, gak sengaja aja kang. Dulu pas lagi main di pangandaran, saya teh hanyut. Tiba-tiba aja sampe sini,” kata si akang waiwo ngabodor (saya lupa namanya).
“…………”
Tips : kalau mau ke raja ampat murah, coba saja ke pangandaran dan menghanyutkan diri. Mungkin nanti akan sama beruntungnya dengan si akang ini. *abaikan*

Listrik disini hanya menyala dari sore hingga pagi hari. Tetapi air bersih masih banyak. Untuk makanan, tiap hari menunya adalah nasi ikan, dengan diselingi indomie pada pagi hari :hammer
Namanya dive resort, pastinya diving kan? Harga diving disini standar saja, dengan range 300 – 500 ribu rupiah per dive. Jika mengambil paket, makan akan lebih murah. Tak perlu jauh-jauh ke tengah laut, cukup berjalan ke ujung dermaga, and jump yourself! (with buddy of course, hehe)
Anyway, resort ini cukup nyaman ditempati. Saya cukup merekomendasikan resort ini jika teman-teman berkunjung ke Raja Ampat. Karena resort ini milik lokal, dan karyawan disini juga semua orang lokal. Sedikit banyak kita kan membantu perekonomian setempat.

Penulis : http://www.wiranurmansyah.com

No comments:

Post a Comment